Balai Teknik Irigasi

Jaringan Irigasi Perpipaan 2012

Jaringan Irigasi Perpipaan 2012 Tanggal Laporan : 01/12/2012
Komponen Informasi Detail
Lokasi Kegiatan

Bekasi

Kelompok Output Program Litbang
Output Kegiatan

Model Fisik Jaringan Irigasi Perpipaan

Komponen Output
Tim Pelaksana

Ketua Tim                              : Dadan Rahmandani, ST

Pengendali Program           : Joko Triyono, STP

Pengendali Teknik              : Ir. Damar Susilowati, M.sc.

Anggota                                 : Marasi D. Joubert, ST, MPSDA.

Guntur Safei, ST

Indri S Setianingwulan, ST

Aditya Prihantoko,ST

Subari, ME

Hanhan A.Sapiyudin, STP

Ir. Much Muqorrobin

Maulana Rahim, BE

Muhammed Uzaer, Amd

Siwi Argono Widodo

Djamburi

Wahyudiono

Nur Choiri

Agus Setianto, BSc

Sulardi, S.Sos

Eni Widiarti, Amd

Arip Sujana, SE

Winarsih

Subarmi

Deskripsi Kegiatan

Permasalahan  utama irigasi dengan saluran terbuka adalah besarnya kehilangan air dalam penyaluran yaitu efisiensi penyaluran kurang dari 60%, sehingga perlu ditunjang dengan model infrastruktur jaringan irigasi yang sesuai. Irigasi perpipaan merupakan salah satu alternatif teknologi aplikasi irigasi, yang secara teoritis mempunyai efisiensi irigasi lebih tinggi dibanding irigasi permukaan. Namun demikian, dalam penerapan di lapangan, efisiensi irigasi yang tinggi hanya dapat dicapai apabila jaringan irigasi perpipaan dirancang dengan benar dan dioperasikan secara tepat.

Melalui kegiatan ini dilakukan kajian penerapan jaringan irigasi perpipaan pada skala lapangan mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai dengan operasi jaringan, yang diharapkan bermanfaat untuk dijadikan acuan penyusunan kriteria perencanaan jaringan irigasi perpipaan.

Dari hasil pengujian simulasi sedimentasi dilaboratorium diperoleh untuk melarutkan sedimen dengan diameter butiran < 0,088 mm dibutuhkan kecepatan aliran dalam pipa minimal 0,49 m/detik, sedangkan dari hasil pengamatan lapangan kecepatan aliran dalam pipa lebih dari 3 m/detik rentan menimbulkan pukulan air, menimbulkan suara berisik, dan getaran terhadap pipa. Dengan demikian, dalam merencanakan kecepatan aliran dalam jaringan irigasi perpipaan sebaiknya kecepatan aliran berada dalam range 0,49 m/detik sampai dengan 3 m/detik.

Sedangkan dari hasil penerapan lapangan diperoleh percabangan pipa sistem dua pintu lebih cocok diterapakan pada irigasi bergiliran dengan alasan pengoperasian pintu lebih mudah dilaksanakan, sedangkan percabangan pipa sistem satu pintu lebih cocok diterapkan pada irigasi kontinyu (terus menerus) dengan alasan lebih ekonomis dan simpel.

Lampiran File https://irigasi.info/wp-content/uploads/2021/05/Laporan-Akhir-Jaringan-Jaringan-Irigasi-Perpipaan-2012.doc



Share this post

Scroll to Top