Balai Teknik Irigasi

Laporan Akhir Zonasi dan Alih Fungsi Lahan Irigasi 2012

Laporan Akhir Zonasi dan Alih Fungsi Lahan Irigasi 2012 Tanggal Laporan : 01/12/2012
Komponen Informasi Detail
Lokasi Kegiatan

Bekasi

Kelompok Output Program Litbang Peningkatan Kualitas Data dalam Pengelolaan SDA
Output Kegiatan

Model Sistem Zonasi dan Alih Fungsi Lahan Irigasi

Komponen Output
Tim Pelaksana

Ketua Tim : Ir. Much. Muqorrobin
Pengendali Program : Dewi Arifianty A, SP
Pengendali Teknik : Subari, ME


Anggota :
1 Ir. Damar Susilowati, MSc
2 Subari, ME
3 Drs Djamalludin D, MM
4 Dewi Arifianty A, SP
5 Bambang Misgiyanta, S. ST
6 Widya Utaminingsih, SP
7 Marasi Deon Joubert, ST, MP SDA
8 Wildan, H. ST. SIP. MT
9 Hanhan AS. STP
10 Midiah Sulatry AB. ST

Deskripsi Kegiatan

Fenomena alih fungsi lahan beririgasi menjadi lahan permukiman dan industri
menjadi salah satu kendala bagi pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi,
dalam jangka panjang akan berdampak terhadap menurunnya ketahanan pangan
nasional, penyediaan kebutuhan pangan perlu didukung oleh kondisi lahan
beririgasi yang memadai. Peningkatan produksi pangan di dalam negeri saat ini
terus dilakukan, namun laju peningkatannya masih belum mampu mencukupi
kebutuhannya, seharusnya adanya alih fungsi lahan tersebut harus diimbangi
dengan pencetakan lahan sawah baru guna mencukupi kebutuhan bahan
pangan.
Zonasi adalah pembagian kawasan ke dalam beberapa zona sesuai dengan
fungsi dan karakteristik semula atau diarahkan bagi pengembangan fungsi-fungsi
lain, termasuk didalamnya menetapkan kebijakan pengembangan lahan
beririgasi, sesuai Permen. Pekerjaan Umum, Nomor : 20/PRT/M/2011, tentang
“Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi
Kabupaten/Kota”. Dalam rangka mengidentifikasi zonasi dan alih fungsi lahan
irigasi, diperlukan pengkajian data dengan sistem pengelolaan basis data
(Database Management System), dengan model system ini diharapkan dapat
dijadikan sebagai acuan awal untuk menentukan skala prioritas dalam upaya
menentukan kebijakan dalam mempertahankan dan pengembangan kawasan
irigasi
Alih fungsi lahan irigasi di pulau Jawa periode tahun 2006-2011 terjadi seluas
29.683,55 ha, atau 4,31 %, terutama di provinsi Jawa Barat (41.052,67 ha),
namun demikian di provinsi Jawa Tengah justru terjadi penambahan lahan irigasi
(sawah) seluas 10.164,47 ha. Sedangkan potensi pengembangan lahan irigasi di
pulau Jawa seluas 1.119.315,82 ha, terutama di provinsi Jawa Timur seluas
535.211,49 ha, namun demikian penyebaran lahan potensial lokasinya menyebar
dengan luasan kecil.

Lampiran File https://irigasi.info/wp-content/uploads/2021/05/Laporan-Akhir-Zonasi-dan-Alih-Fungsi-Lahan-Irigasi-2012.pdf
https://irigasi.info/wp-content/uploads/2021/05/Executive-Summary-Zonasi-dan-Alih-Fungsi-Lahan-Irigasi-2012.pdf
https://irigasi.info/wp-content/uploads/2021/05/Leaflet-Zonasi-dan-Alih-Fungsi-Lahan-Irigasi-2012.pdf
https://irigasi.info/wp-content/uploads/2021/05/Model-Sistem-Zonasi-dan-Alih-Fungsi-Lahan-Irigasi-2012.pdf
https://irigasi.info/wp-content/uploads/2021/05/Poster-Zonasi-dan-Alih-Fungsi-Lahan-Irigasi-2012.pdf

Share this post

Scroll to Top