Balai Teknik Irigasi

Pemetaan Zonasi Potensi dan Alih Fungsi Lahan Irigasi 2015

Pemetaan Zonasi Potensi dan Alih Fungsi Lahan Irigasi 2015 Tanggal Laporan : 01/12/2015
Komponen Informasi Detail
Lokasi Kegiatan

Pulau Kalimantan, Maluku dan Papua

Kelompok Output Teknologi Terapan
Output Kegiatan

Model Sistem Pemetaan Zonasi Potensi dan Alih Fungsi Lahan Irigasi di Kalimantan, Maluku

Komponen Output
  1. PapuaPeta Zonasi Potensi Pengembangan Lahan Irigasi
  2. Peta Alih Fungsi lahan Irigasi.
Tim Pelaksana

Ketua Tim : Hanhan A. Sofiyuddin, S.TP, M.Agr
Pengendali Program : Eni Widiarti, A.md
Pengendali Teknis : Joko Triyono, S.TP, M.Agr
Anggota :
Ir. M. Muqorrobin
Aditya Prihantoko, S.T, M.T
Dadan Rahmandani, S.T
Bambang Misgiyanta, S.ST
Erna Noor Indahsari, S.Si
Afida Zukhrufiyati, S.Si
Nur Choiri, S.T
Ngadiyanto, A.md
Paisal, A.md

Deskripsi Kegiatan

Pengembangan lahan irigasi di Indonesia sangat diperhatikan untuk mendukung ketahanan pangan.  Adanya alih fungsi lahan beririgasi menjadi lahan permukiman dan industri menjadi kendala bagi pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, dalam jangka panjang akan berdampak terhadap menurunnya ketahanan pangan nasional. Peta zonasi potensi pengembangan irigasi dibuat agar dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam penentuan kebijakan pengembangan dan pengelolaan lahan irigasi khususnya dalam hal pembukaan areal sawah irigasi baru untuk mendukung pemenuhan kebutuhan pangan nasional.Penggunaan data spasial dipilih untuk menentukan luas lahan irigasi yang berpotensi berdasarkan 8 syarat pengembangan lahan irigasi. Observasi secara spasial pemetaan zonasi dilakukan dengan menggunakan software ArcGIS dengan cara overlay beberapa peta tematik antara lain; peta Rencana Tata Ruang Pulau, Peta Jenis tanah, peta daerah rawan banjir dan peta ketersediaan air. Pemetaan alih fungsi lahan irigasi dilakukan dengan cara overlay peta penutup lahan temporal rentang tahun 2003-2013. Model sistem peta zonasi dan alih fungsi lahan irigasi terfokus pada wilayah Kalimantan, Maluku, dan Papua.  Berdasarkan pengolahan data spasial diperoleh nilai luasan lahan yang berpotensi di Pulau Kalimantan sebesar 4.431.763 Ha, Kepulauan Maluku sebesar 174.161 Ha, dan Pulau Papua sebesar 1.892.873 Ha. Alih fungsi lahan sawah yang terjadi di Kalimantan, Maluku dan Papua lebih kecil dibandingkan laju pencetakan sawah baru. Di Kalimantan tercatat alih fungsi sebesar 888 Ha/tahun dan Maluku 159 Ha/tahun.

 

Kata kunci :   ketahanan pangan, potensi pengembangan irigasi, zonasi, alih fungsi, Kalimantan, Maluku, Papua

Lampiran File https://irigasi.info/wp-content/uploads/2021/06/Laporan-Akhir-Penelitian-Komponen-Struktur-Jarigan-Irigasi-2015-1.doc
https://irigasi.info/wp-content/uploads/2021/06/Naskah-Ilmiah-Penelitian-Komponen-Struktur-Jarigan-Irigasi-2015-1.docx
https://irigasi.info/wp-content/uploads/2021/06/Executive-Summary-Penelitian-Komponen-Struktur-Jaringan-Irigasi-2015-1.pdf

Share this post

Scroll to Top