Bekasi – Balai Teknik Irigasi, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air meninjau lokasi banjir yang terjadi di Perumahan Podok Gede Permai, Pondok Mitra Lestari dan Jaka Setia. Kejadian banjir yang terjadi di wilayah Bekasi ini diakibatkan oleh tingginya curah hujan menyebabkan tiga titik di perumahan sekitar bantaran sungai Bekasi menjadi tergenang. Ketiga perumahan tersebut terletak di hulu dari bendung Bekasi. Perumahan tersebut hingga saat ini telah beberapa kali tergenang air akibat sistem drainase yang kurang memadai dan jebolnya tanggul. Banjir pertama terjadi pada tanggal 1 Januari 2021, kedua pada 2 Februari 2021 dan yang terakhir terjadi pada tanggal 19 Februari 2021.
Pada kejadian banjir tanggal 19 Februari 2021, Pintu Bendung Bekasi diturunkan satu persatu mulai pukul 06.00 pagi untuk mengurangi ketinggian muka air di hulu bendung. Namun hingga pukul 10.00 muka air masih terlalu tinggi sehingga mekanisme pembukaan pintu yang kedua dilakukan yaitu dengan membuka pintu ke atas. Diawali pintu yang pertama dibuka adalah pintu no 2 (tengah) dilanjutkan dengan pintu no 1 (kiri) dan pintu no 3 (kanan). Pembukaan ketiga pintu tersebut berhasil menurunkan elevasi muka air dari ±18 mdpl menjadi 16,5 mdpl.
Tim dari Balai Teknik Irigasi meninjau lokasi banjir yang terjadi di Perumahan Podok Gede Permai. Sistem drainase di perumahan tersebut menggunakan sistem gravitasi melalui saluran pembuang yang terkoneksi dengan Sungai Bekasi dan diatur oleh pintu air. Pada kondisi hujan dan muka air Sungai Bekasi melebihi elevasi dasar saluran pembuang maka air dikeluarkan menggunakan pompa. Terdapat tiga buah pompa banjir dengan kapasitas 0,080 m3/s. Perumahan ini dikelilingi oleh tanggul banjir untuk menahan limpasan air dari Sungai Bekasi.
Pada tanggal 19 Februari 2021, terjadi kerusakan pada tanggul sehingga air masuk menggenangi ke dalam Perumahan Pondok Gede Permai. Tanggul eksisting miring akibat gerusan air di bagian bawah pondasi tanggul, akibat dari miringnya tanggul tersebut air limpasan banjir Sungai Bekasi masuk ke dalam perumahan. Menurut penuturan warga bahwa tanggul tersebut sudah miring sebelum terjadinya banjir dan diperparah saat banjir berlangsung. Sementara itu terdapat tiga pompa banjir di perumahan tersebut, namun hanya dua pompa yang masih berfungsi. Kondisi banjir akibat jebolnya tanggul tentunya tidak akan sebanding dengan kapasitas pompa yang disediakan.
Lokasi kedua yang ditinjau Tim dari Balai Teknik Irigasi adalah Pondok Mitra Lestari. Pondok Mitra Lestari mempunyai sistem drainase yang sama dengan Perumahan Pondok Gede Permai yaitu secara gravitasi menggunakan saluran pembuang yang terkoneksi dengan Sungai Bekasi yang diatur oleh pintu air. Perumahan ini dilindungi oleh tanggul banjir untuk menahan limpasan air dari Sungai Bekasi. Pada tanggal 19 Februari 2021, terjadi kerusakan pada tanggul sehingga air masuk menggenang ke perumahan. Tanggul eksisting roboh, air limpasan banjir Sungai Bekasi masuk ke dalam perumahan dan lahan kebun yang ada bantaran sungai. Menurut penuturan warga tanggul mengalami kerusukan cukup besar sehingga mengakibatkan air melimpas ke pemukiman, genangan di pemukiman ± 50 cm.
Lokasi ketiga yang ditinjau adalah Perumahan Jaka Setia yang mempunyai sistem drainase yang sama seperti Pondok Mitra Lestari dan perumahan Pondok Gede Permai dan terdapat tanggul banjir untuk menahan limpasan dari Sungai Bekasi pada saat banjir. Terjadi penurunan pada tanggul, sehingga menyebabkan limpasan pada tanggul. Menurut penuturan warga terjadi genangan setinggi ± 40 cm. Lokasi tanggul yang turun ini berada di tikungan luar dari Sungai Bekasi dimana lokasi tersebut rawan terjadi gerusan pada saat terjadinya banjir.