Balai Teknik Irigasi

BR-01831572405873

Teknologi Alat Bantu Portable Pembuka Pintu Air.

Membuka dan menutup pintu bangunan irigasi merupakan salah satu kegiatan utama operasi jaringan irigasi. Sebagian besar bangunan pengatur di jaringan irigasi khususnya pintu air menggunakan tenaga manusia. Penggunaan perangkat elektromekanis hanya ditempatkan pada pintu-pintu bangunan pengambilan utama. Keterbatasan ketersediaan layanan listrik juga kerap kali tidak dapat menjangkau lokasi pintu air.

Saat ini, jumlah petugas pintu dalam melayani operasi juga sangat terbatas bila dibandingkan jumlah pintu air yang harus dioperasikan. Hal ini menjadi kendala dalam pemenuhan tuntutan layanan operasi pemberian air irigasi yang lebih mudah, lebih tepat, dan lebih efisien. Secara ideal kebutuhan tenaga pelaksana operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi sesuai Permen Nomor 12 Tahun 2015 adalah 1 orang Kepala Ranting/pengamat/UPTD/cabang dinas/korwil ditambah 5 staf per 5.000 – 7.500 Ha.

Kebutuhan mantri/juru pengairan adalah 1 orang per 750 – 1.500 Ha. Petugas Operasi Bendung (POB) setidaknya 1 orang per bendung, dapat ditambah beberapa pekerja untuk bendung besar. Jumlah Petugas Pintu Air (PPA) secara ideal diperlukan 1 orang per 3 – 5 bangunan sadap dan bangunan bagi pada saluran berjarak antara 2 – 3 km atau daerah layanan 150 sd. 500 ha. Namun, jumlah petugas ini semakin tidak proporsional dengan wilayah kewenangan jaringan irigasi. Hal ini diduga dialami hampir di semua wilayah di Indonesia. Sehingga petugas pintu air perlu mendapatkan sarana yang mampu meringankan tugas operasi buka tutup pintu air.

Pengembangan alat bantu portabel pembuka pintu air ini bertujuan untuk mendapatkan alat bantu yang mampu menggerakkan secara elektromekanis sesuai dengan syarat Standar Perencanaan Irigasi, ringkas, dapat berpindah dari pintu air satu ke pintu air lainnya sesuai dengan kebutuhan prioritas operasi.

Beberapa permasalahan yang mendasari pelaksanaan kegiatan ini adalah jumlah petugas pintu dalam melayani operasi sangat terbatas bila dibandingkan jumlah pintu air yang harus dioperasikan, dan pengoperasian pintu air terkendala dengan ketersediaan peralatan elektromekanis yang mampu meringankan operasi. Dan kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan dan menguji alat bantu portabel pembuka pintu air untuk mendukung Teknologi Terapan Pengembangan Infrastruktur Jaringan Irigasi. Uji coba pembuatan dilakukan di Balai Litbang Irigasi dan uji coba penerapan dilakukan di Daerah Irigasi Jatiluhur, Seksi Telaga Sari, Karawang pada Tahun 2017.

Share this post

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top